“Proses Rekrut Anggota Yang Ketat, Harus Ada Rekomendasi dan Mengikuti Orientasi”

 

PLATMERAH I MUARA ENIM (SUMSEL) – Untuk menjadikan organisasi PWI yang bermartabat dan Berkompetensi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Muara Enim yang baru terpilih periode 2022-2025 Al Azhar menegaskan akan melakukan perampingan anggota PWI dan proses rekrut anggota yang ketat. Hal disampaikannya usai terpilih menjadi Ketua PWI Muara Enim dalam Konferensi Kabupaten (Konferkab) periode 2022-2025 yang di gelar di Ball Room Hotel Griya Sintesa, Kota Muara Enim, Senin pagi (14/3/2022).

 

“Demi perampingan PWI Muara Enim, saya berharap kepada Ketua PWI Sumsel, karena bukan hanya di organisasi luar, di organisasi PWI Muara Enim ini sudah sangat banyak anggota-anggota baru pak Anwar. Saya berharap siapapun nanti (kecuali bagi yang sudah punya kartu PWI,red), bagi yang belum saya berharap PWI Sumsel tidak merekomendasikan siapapun wartawan di kabupaten Muara Enim untuk masuk PWI Muara Enin sebelum ada rekomendasi dari Ketua PWI kabupaten Muara Enim. Siapapun itu, mau anak buah PWI Sumsel, tanpa rekom dari Ketua PWI Muara Enim, itu tidak bisa untuk ikut orientasi. Karena sebelum bergabung ke PWI kan itu harus orientasi dulu. Kalau UKW mungkin bisa, karena kan lain lagi persoalannya. Jadi yang penting orientasi dulu. Kami tidak akan mendengar lagi tau-tau sudah ada kartu PWI, jadi saya tidak pengen lagi ada kawan-kawan yang liar dalam organisasi PWI ini,”terang Al Azhar, yang juga menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Koran Harian Enim Ekspres (Sumatera Ekspres Grup). 

 

Dikatakan Azhar, PWI ini adalah organisasi profesi. “Jadi kalau ada kawan-kawan di PWI Muara Enim yang bermasalah tentang profesi jurnalistik saat melakukan peliputan berita, Azhar akan beradapan paling depan! Akan tetapi bila ada yang menyalahi aturan di luar itu, Azhar juga tidak akan pernah bertanggung jawab dan tidak akan pernah membela. 

 

“Aku siapkan Toa, aku siapkan bentang spanduk, kalau ada kawan-kawan yang menjalankan profesi jurnalistik dihalang-halangi untuk mencari produk jurnalistik.