Resesi  Menghantui Sepertiga  Perekonomian Dunia,
Jokowi Minta Semua Hati-hati, Jangan Salah Bikin Kebijakan, Sekecil Apa Pun

Platmerah.net, Jakarta – Di kuartal ketiga 2022, perekonomian Indonesia tumbuh secara impresif di angka 5,72 persen. Dibanding negara-negara lain, capaian ini terhitung sangat baik.

Kondisi  perekonomian seperti Indonesia masih berada pada posisi yang baik,namun demikian, saya mengingatkan, kita harus tetap hati-hati.

Presiden Jokowi mengungkapkan hal itu saat membuka Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia 2023 di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).

“Meskipun kita bisa melalui tahun turbulensi ekonomi pada 2022, hati-hati. 2023 masih menjadi tahun ujian. Bagi ekonomi kita, juga bagi ekonomi global,” tegasnya.

“Karena itu, semua harus hati-hati. Semua harus bekerja keras. Semua informasi dan data-data yang ada di lapangan, harus dicermati. Supaya tidak keliru membuat kebijakan sekecil apa pun. Harus berbasis data dan fakta lapangan,” imbuhnya.

Jokowi menekankan, prediksi sepertiga ekonomi dunia kira-kira 70 negara di ambang resesi,hal ini sebagaimana disampaikan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva, harus menjadi perhatian.

Dimana negara yang tidak terkena resesi, ratusan juta penduduknya pun diperkirakan bakal merasa hidup dalam resesi,tutufnya.

Pada kesempatan tersebut Jokowi, menyebutkan, guncangan ekonomi karena pandemi dan perang sudah menyebabkan 47 negara masuk menjadi pasien IMF.

Kondisi ini menurut  Jokowi pernah dialami Indonesia pada 1997-1998, ketika ekonomi dan politik ambruk.

Untuk itu, Jokowi menegaskan, semua elemen mulai dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah, termasuk gubernur, bupati, wali kota, harus sudah memiliki frekuensi yang sama. Terutama, dalam menghadapi situasi yang tidak mudah ini.(***)