Keluhkan Data Pertanian Tidak Akurat, Presiden Jokowi Bingung Putuskan Kebijakan.

Sen, 15 Mei 2023 12:53:58pm Dilihat 476 kali author Rintos Sastro Sinambela
IMG_20230515_125148
[Sassy_Social_Share]

PLATMERAH || Jakarta || Presiden Joko Widodo keluhkan data pertanian di Indonesia. Padahal, untuk membuat kebijakan pertanian yang tepat akurasi data menjadi kebutuhan utama pemerintah.

Dia pun membeberkan betapa tidak akuratnya data pertanian di Indonesia.

Hal itu paling jelas terlihat pada program pupuk subsidi,  padahal pemerintah sudah menentukan kuota pupuk subsidi sebanyak 9 juta ton.

Penentuan jumlah subsidi sebanyak itu dilakukan berdasarkan data petani yang membutuhkan pupuk subsidi. Namun nyatanya di lapangan masih banyak sekali keluhan petani tak mendapatkan pupuk subsidi.

“Akurasi kebijakan itu butuh akurasi data. Kalau sudah diputuskan pupuk subsidi, katakanlah 9 juta ton, itu kan dari data memutuskan itu. Tapi, di lapangan masih banyak yang petani teriak, ‘Pak pupuk ndak ada pak’,” kata Jokowi saat membuka pencanangan Sensus Pertanian 2023 yang disiarkan virtual, Senin (15/5/2023).

Jokowi mengungkapkan penyebab pupuk subsidi tak sampai ke petani sebetulnya banyak, bisa saja pasokannya berkurang atau distribusinya tidak benar.

Namun, bisa jadi juga terjadi karena data penggunanya kurang tepat. Misalnya saja, petani di seluruh Indonesia butuh subsidi 13 juta ton, namun dalam data yang digunakan pemerintah kebutuhan cuma tertera 9 juta ton.

“Mungkin supply kurang, atau distribusinya nggak betul. Tapi kalau datanya akurat gampang sekali. Oh iya, bukan 9 juta ton, ternyata 13 juta ton misalnya, udah rampung ndak ada keluhan kan,” ungkap Jokowi.

Soal Sensus Pertanian sendiri Jokowi mendukung penuh untuk dilakukan. Malah kalau bisa sensus yang selama ini dilakukan 10 tahun sekali kalau bisa dilakukan menjadi 5 tahun sekali agar data yang didapatkan makin akurat mengimbangi perkembangan dinamika di lapangan.

“Saya dukung sekali pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 ini, pelaksanaan terakhir 10 tahun lalu, menurut saya juga kelamaan. Udah berjalan berubah tiap tahun, keputusannya masih pakai data keputusan 10 tahun lalu. Harusnya ini tiap 5 tahun lah, biayanya juga nggak banyak kan, berapa sih? Rp 3 triliunan lah, betul nggak,” ungkap Jokowi.

“Tapi itu penting, bagaimana saya bisa putuskan sebuah kebijakan kalau datanya nggak akurat, harus yang paling update, paling terkini,” pungkasnya.

Sumber : Detikfinance

News Feed

DPC PKB Kota Depok Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali dan Wakil Walikota Depok

Sel, 2 Apr 2024 12:55:31pm

DPC PKB Kota Depok Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali dan Wakil Walikota Depok Platmerah.net,Depok- DPC PKB KotaDepok Lauching Pendaftaran...

Sebanyak 24 Siswa SMA Bukit Asam Tanjung Enim Lolos Masuk PTN Melalui Jalur SNBP

Sen, 1 Apr 2024 09:39:47am

Platmerah.Net I TANJUNG ENIM (SUMSEL) - Luar biasa apa yang telah diraih oleh Sekolah Menengah Atas Bukit Asam (SMABA) Tanjung Enim Sumatera Selatan,...

DPC PSI 1922 Kota Depok  Gelar Buka Puasa Bersama

Jum, 29 Mar 2024 05:19:14pm

DPC PSI 1922 Kota Depok  Gelar Buka Puasa Bersama Platmerah.net,Depok- Seperti juga tahun tahun sebelumnya setiap bulan Suci  Ramadhan, DPC...

Satu-Satunya di Sumsel, ASN Pemkab. Muara Enim Terima TPP THR dan TPP Gaji 13

Jum, 29 Mar 2024 09:58:45am

“Honorer dapat THR Rp 500 Ribu dari Masing-masing OPD”   Platmerah.Net I MUARA ENIM (SUMSEL) - Menjelang hari raya Idul Fitri 1445 H, Pemkab....

Bukber Santunan Yatim  Dan 3 Hari Takjiah Almarhum Papi Ipul,Di Balai Wartawan Kota Depok

Kam, 28 Mar 2024 11:21:15pm

Bukber Santunan Yatim  Dan 3 Hari Takjiah Almarhum Papi Ipul,Di Balai Wartawan Kota Depok Platmerah.net,Depok -Pemkot Depok sangat mengapresiasi...

Baca Juga

Berita Terbaru

International

Fokus

Visitor

  • Visitor Today : 1
  • Visit Today : 1
  • Visitors Total : 76301
  • Visit Total : 142024