Debat Pertama Pilkada Depok, Supian-Chandra Tanya Terkait Gentrifikasi, Dijawab Imam -Ririn dengan Genderisasi, Gak Nyambung..

Platmerah.net, Jakarta -Pasangan Calon Wali-Wakil Wali Kota Depok nomor urut 2, H. Supian Suri-Cahndra Rahmansyah tampil memukau di acara debat kandidat perdana yang ditayangkan secara langsung dari studio TvOne, Jakarta Minggu (03/11/2024).

Dari paparan visi misi hingga closeing statement, Supian- Chandra tampil begitu menjanjikan jika dibandingkan pasangan nomor urut 1, IBH-Ririn.

Terlebih, IBH-Ririn Paslon no1, gelagapan ketika menjawab pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah terkait gentrifikasi?

Imam menjawab justru tidak sesuai konteks pertanyaan?

Ia menjawab mengenai Genderisasi. Imam menjawab bahwa pihaknya memiliki program 5.000 pelaku usaha dan 1.000 pelaku usaha perempuan.

“Ini yang dimaksud genderfikasi? Ya kalau bicara genterifikasi ya disebelah kami adalah Perempuan, jadi jelas kami tidak hanya kata-kata, kami tidak hanya janji bahwa kami langsung membuat program bagi perempuan,” jelas Imam.

Mendengar jawaban tersebut, Supian langsung menyanggah bahwa jawaban Imam tidak sesuai pertanyaan.

“Enggak nyambung pasangan 01. Gentrifikasi adalah permasalahan kota dimana hadirnya kelompok orang yang punya kemampuan hadir di lingkungan masyarakat, membeli lahan sehingga lahan itu menjadi mahal sehingga masyarakat kita yang boleh dibilang menengah ke bawah ini menjadi terpinggirkan. Sehingga harus ada upaya pemerintah kota pemerintah daerah bagaimana menjaga mereka untuk tetap menjadi bagian mendapat lapangan pekerjaan,” kata Supian memberi penjelasan.

Karena, lanjut Supian, lahan-lahan yang digunakan buat permasalahan ini akan mengganggu kepada permasalahan warga yang memang keluarga asli atau warga yang memang berpenghasilan rendah.

“Sehingga ini menjadi penanganan serius oleh Pemerintah Kota Depok terhadap permasalahan ini,” ujarnya.

Sementara itu Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 02, Chandra menimpali jawaban paslon 01.

“Ya saya cuma menekankan tadi gentrifikasi juga saya belum pernah dengar istilah genderfikasi, saya belum pernah ada istilah itu ya, makasih,” kata Chandra.

Ia menambahkan, sejumlah masyarakat dan komunitas di Depok kerap mengeluhkan kurangnya komunikasi yang terbangun antara pemerintah dengan warga.

“Setiap saya ketemu (masyarakat dari berbagai komunitas), mereka semua menyatakan bahwa selama ini tidak ada komunikasi yang dibangun dengan pemerintah Kota Depok,” lanjutnya.

Menurut Supian, program sebesar apapun nilainya tidak akan berdampak luas jika hanya ditujukan bagi kalangan tertentu tanpa melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

“Sebagus apapun program, kalau hanya dilaksanakan untuk kelompok (tertentu) dan tidak merangkul semua kalangan, manfaatnya tidak akan bisa dirasakan secara luas,” ujarnya.

Supian menegaskan pentingnya konsep pemerintahan yang inklusif untuk memastikan semua program dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat. Ia berpendapat bahwa program-program pemerintah tidak boleh eksklusif agar dapat memberikan manfaat bagi seluruh warga.

Supian Suri Giring Debat ke Solusi Nyata: Keterampilan Pemuda Harus Didukung dengan BLK dan Teknolog
“Kita enggak hanya bercerita prestasi atau program, tapi bagaimana pemerintah bisa hadir untuk masyarakat, merangkul semua, dan mengapresiasi setiap golongan,” tutur Supian.

Supian juga menggarisbawahi pentingnya kehadiran pemerin tah dalam mengaplikasikan program secara menyeluruh.

Dalam debat tersebut, isu tentang kurangnya pembinaan pemuda dalam memanfaatkan teknologi di Depok juga menjadi sorotan. Supian menilai, pemerintah perlu hadir dengan solusi yang benar-benar dirasakan dampaknya oleh masyarakat luas.

Supian berharap, jika terpilih nanti, pemerintahannya bisa membangun komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat serta menghadirkan program yang benar-benar bisa dirasakan seluruh warga, tanpa terkecuali.(*).