1200 Atlit Taekwondo Kota Depok Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Periode Pertama
Platmerah.net,Depok-Sebanyak 1200 atlit Taekwondoin Kota Depok mengikuti ujian kenai kan tingkat pertama. Kegiatan ini berlangsung semarak, dengan dihadiri anggota dan pelatih taekwondo Kota Depok.
Ketua Pengcab Taekwondo Indonesia Kota Depok Zikri Dwi Darmawan mengatakan, ujian kenaikan tingkat merupakan momentum untuk terus membina para atlet. Mengevaluasi kemampuan dan penguasaan teknik atlet peserta latihan taekwondo, Pengcab Taekwondo Indonesia Kota Depok.
Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) pengambilan sabuk putih hingga merah, berlangsung dilapangan gedung KONI, stadion Merpati Kelurahan Depok Jaya Kecamatan Pancoranmas, Minggu (23/2/2025).
“Mereka ini adalah bukti nyata kalau Taekwondo di Indonesia adalah salah satu sarana dalam membentuk karakter muda generasi bangsa,” ungkap Zikri, Minggu (23/02/2025) usai membuka acaranya.
Lebih lanjut, Zikri mengharapkan, ujian tingkat semua tingkatan diharapkan menjadi tolak ukur dalam mengevaluasi kemampuan setiap atlet dalam kenaikan tingkat.
Ujian kenaikan tingkat merupakan salah satu langkah untuk mengukur perkembangan teknik, mental dan semangat juang dalam Taekwondo.
“Dewan juri dari atau penguji dari provinsi master samsul dan dari pengcab Kota Depok sabemnim Trisno, Tafi, dan asisten penguji,” ucap Zikri.
Zikri memberikan apresiasinya kepada para pelatih dengan dedikasi dan komitmen dalam membimbing generasi muda Kota Depok, khususnya di bidang Taekwondo.
“Para pelatih menjadi garda terdepan dalam melahirkan atlet-atlet potensial yang akan membawa nama baik Daerah di tingkat Nasional maupun Internasional,” tegasnya.
Selain itu, ia mengapresiasi para orang tua yang telah memberikan motivasi kepada anak-anak untuk aktif dalam kegiatan positif seperti Taekwondo.
“Semoga kedepan bisa menghasilkan atlet-atlet. Dan ini kegiatan yang positif, khususnya untuk anak-anak sekolah. Jadi kalau ikut Taekwondo, bisa lepas dari dampak-dampak negatif. Harapannya pula, nanti juga bisa masuk di sekolah,” ucap Zikri.
“Ujian kenaikan tingkat sabuk merah dalam taekwondo merupakan suatu momen penting yang menandai perkembangan dan kemajuan seorang atlet taekwondo dalam perjalanan latihannya,” tambahnya.
Ketua Panitia Ahmad Zailani, mengatakan ujian ini berlangsung selama satu, kegiatan rutin ujian kenaikan tingkat periode pertama di tahun ini.
“Jadi program kenaikan tingkat sudah rutin diadakan, minimal dalam satu tahun 3 kali ujian naik tingkat,” ujar
”Ujian kenaikan sabuk putih taekwondo ini diikuti ribuan anggota yang ada di Kota Depok dan juga dihadiri beberapa taekwondoin, untuk kalangan anak anak,” ucap Zailani.
Ahmad Zailani yang juga sebagai Bidang Kenaikan tingkat Taekwondo Kota Depok mengungkapkan, ujian kenaikan tingkat ini sejumlah 1.200 orang.
“Untuk ujian Kenaikan tingkat kita lakukan diawal, sebab sebentar lagi akan menjalani Ibadah Puasa jadi pesertanya tidak sampai 200. Bahkan Anggota Taekwondo Kota Depok sudah mencapai 4000 lebih,” katanya.
Adapun pelaksanaan UKT kali ini, peserta ujian diuji kemampuan tentang pengetahuan dan kemampuan teknik mereka mengenai taekwondo dihadapan empat penguji.
“Dengan adanya UKT, selain ajang evaluasi kemampuan taekwondoin, juga dasar bagi kami melakukan pembinaan berolahraga,” ujarnya.
Pada UKT kali ini, yakni ditampilkannya demonstrasi ketangkasan taekwondoin, dengan parameter yang diujikan antara lain poomsae (jurus), gerakan dasar, kyorugi atau fighting, kyukpa atau pemecahan dan lainnya.
“Kami berharap, ketangkasan yang didemonstrasikan para taekwondoin bisa ikut ditampilkan pada acara tingkat Provinsi dan Nasional,” kata Zailani,” tuturnya
Selain aspek teknis, peserta juga akan dinilai berdasarkan penguasaan prinsip etika taekwondo, seperti disiplin, hormat, kejujuran, dan sikap sportivitas.
Aspek mental juga menjadi fokus dalam ujian ini. Kemampuan peserta untuk mengendalikan emosi, tetap fokus, dan berpikir strategis akan diuji
Semua ini mencerminkan esensi taekwondo sebagai bela diri yang tidak hanya berfokus pada fisik, tetapi juga melibatkan pengembangan jiwa dan pikiran.
Dengan begitu, atlet taekwondo tidak hanya melibatkan kecepatan fisik, tetapi juga kecepatan mental dalam merespons situasi yang berubah dengan cepat. (**).
Menkes Budi Gunadi Sadikin buka suara mengenai hasil tes PCR Corona yang berbeda-beda. Budi mengatakan tak ada tes PCR yang sempurna. "Tidak ada tes...
Perceraian antara Kalina Oktarani dan Vicky Prasetyo menjadi isu hangat di awal tahun ini. Pasangan kontroversial ini memilih untuk berpisah setelah...
Polisi mengungkapkan total ada 15 anak laki-laki yang diduga menjadi korban pelecehan seksual Gopal Junior, eks pelatih futsal di Bogor. Polisi tak...