23 Kapolda dan PJU Nobar Aksi Panglima TNI dan Kapolri Dalam Pagelaran “Pandowo

Sel, 17 Jan 2023 09:27:38am Dilihat 670 kali author Wismo
IMG-20230117-WA0003
[Sassy_Social_Share]

23 Kapolda dan PJU Nobar Aksi Panglima TNI dan Kapolri Dalam Pagelaran “Pandowo Boyong”,

 

Platmerah.net,Jakarta  – Informasi yang didapatkan dari Wartawan Loyal kepada Ketum FRN Counter Polri bahwa Aksi kompak para petinggi TNI dan Polri tampak dalam pagelaran wayang orang “Pandowo Boyong” yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu. (15/01/2023), dinonton 23 Kapolda diantaranya, Kapolda Metro Jaya, Kapolda Banten, Kapolda Jawa Barat, Kapolda Jawa Tengah, Kapolda Jawa Timur, Kapolda Kaltim, Kapolda Kalbar, Kapolda Kalsel, Kapolda Kalteng, Sumatra Utara, Aceh, Jambi, Sumatera Barat, Kepri, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat , NTT , Maluku Ambon, Papua dan Papua Barat

Pagelaran yang diselenggarakan TNI AL dalam rangka “Memperingati hari Dharma Samudera” berkolaborasi dengan Laskar Indonesia Pusaka (LIP) yang didirikan oleh Jaya Suprana dan grup wayang orang Bharata.

Kegiatan yang melibatkan pejabat utama TNI AL, TNI AD, TNI AU, dan Polri ini, menampilkan aktor utama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang berperan sebagai tokoh Bima Sena dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Prabu Puntadewa

Kemudian, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali berperan sebagai Batara Baruna, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Batara Brama, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai Begawan Abiyasa, dan Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Vero Yudo Margono sebagai Dewi Nagagini.

Dalam konferensi persnya, Panglima TNI Yudo Margono menyebut tujuan kegiatan wayang orang ini tidak lain menyangkut soal pelestarian budaya.

“Ini tentunya kita bersama sama juga akan melestarikan budaya asli Indonesia yaitu budaya kesenian wayang, yang merupakan kesenian asli Indonesia,” kata Yudo Margono

Yudo menambahkan bahwa pagelaran ini juga merupakan bentuk kerja sama antara TNI dan Polri. Ia menyebut TNI-Polri juga harus bekerja sama dalam mengabadikan budaya-budaya Indonesia.

“Ini sinergitas TNI-Polri, selain menjaga kedaulatan keamanan, melindungi tumpah darah Indonedia, juga sinergitas TNI-Polri melestarikan budaya asli Indonesia,” tambah dia.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga mengaku bangga lantaran ikut serta dalam pagelaran tersebut. Ia menyebut wayang orang ini sebagai kegiatan yang luar biasa.

“Pagelaran ini luar biasa, karena Panglima dan seluruh staf dan perwira tinggi lain dari semua angkatan ikut bergabung,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

Dia berharap nantinya pagelaran ini bakal semakin meningkatkan sinergitas antar TNI-Polri. Sebab, Listyo menyebut ada banyak bilai filosofis dalam kegiatan ini.

“Tentunya mudah-mudahan sinergitas TNI-Polri betul-betul memperkokoh program-progam kebijakan dari negara, pemerintah dalam rangka mengawal, mendukung dan mensejahterakan dan membangun Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera,” terang Listyo.

Sementara itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo melontarkan pujian atas digelarnya pentas wayang orang ini. Menurutnya, pagelaran ini tidak hanya menunjukkan soliditas dan sinergitas TNI-Polri dalam menjaga kedaulatan, pertahanan, dan keamanan bangsa, melainkan juga dalam memajukan seni dan budaya bangsa

“Wayang orang ini menceritakan tentang lakon Pandawa Boyong dimana ketika lima orang ksatria bersaudara boyongan (pindah) dari Alengka yang dikuasai Kurawa ke Astinapura untuk memerdekakan diri dari kekuasaan Kurawa. Mereka kemudian harus berperang melawan Kurawa yang jumlahnya jauh lebih besar dan memiliki persenjataan lebih banyak. Namun berkat kesungguhan yang didasarkan niat baik, Pandawa dapat memenangkan perang,” tutur Bamsoet.

Dia menambahkan pagelaran wayang orang ini juga mengandung pesan moral untuk mengajak masyarakat agar lebih memahami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila. Bahkan sosok dalam Pandawa Lima pun relevan dengan semangat dan nilai-nilai Pancasila.

“Pagelaran wayang orang ini menjadi salah satu wujud konkret dalam merawat dan mentransformasikan ideologi Pancasila dari rumusan ideal abstrak menjadi praktik kolektif kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Mengingat Pancasila sebagai sistem nilai dan ideologi negara bukan sekadar bahan untuk dihafal atau dimengerti saja. Melainkan perlu diterima dan dihayati, serta dipraktekkan sebagai kebiasaan. Salah satunya bisa melalui pagelaran seni dan budaya,” pungkas Bamsoet.(***)

 

News Feed

Apel Gabungan  Pengamanan Kunjungan Paus Fransiscus Dan Kedatangan delegasi International Sustainability Forum (ISF)

Sen, 2 Sep 2024 11:01:01pm

  Apel Gabungan  Pengamanan Kunjungan Paus Fransiscus Dan Kedatangan delegasi International Sustainability Forum...

PWI Kota Depok Tantang Paslon Debat Terbuka dengan Wartawan

Sen, 2 Sep 2024 10:23:33pm

  PWI Kota Depok Tantang Paslon Debat Terbuka dengan Wartawan Platmerah.Net,Depok-- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 akan...

Sembilan Partai Non Parlemen Dukung Kang Dedi Pada Pilkada Jabar.

Ming, 1 Sep 2024 12:33:14pm

Sembilan Partai Non Parlemen Dukung Kang Dedi Pada Pilkada Jabar.   Platmerah.Net-Bandung- Luarb biasa sebanyak sembilan partai politik...

Kita Wajib Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan Hasil  Perjuangkan  Para Pendahulu

Jum, 30 Agu 2024 04:41:21pm

  Kita Wajib Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan Hasil  Perjuangkan  Para Pendahulu   Platmerah.Net,Depok- Majelis Taklim Balai Wartawan...

Apakah Harris Mampu Unggul atas Trump?

Jum, 30 Agu 2024 03:45:52pm

Apakah Harris Mampu Unggul atas Trump? Platmerah.Net, Washington DC - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, yang jadi calon...

Baca Juga

Berita Terbaru

International

Fokus

Visitor

  • Visitor Today : 65
  • Visit Today : 74
  • Visitors Total : 94571
  • Visit Total : 186954