Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Akui Sejumlah Kelema han Pada Awal Pelaksanaan Program PMT
Platmerah.net.Depok-Dinas Kesehatan Kota Depok mengakui adanya kelemahan yang terjadi di awal program Pemberian Makanan Tamba han PMT dan hal tersebut sudah dicatat dan selanjut nya diperbaiki ke depannya.
Program PMT untuk mengatasi stunting di Kota Depok belang sung selama 28 hari, mulai tanggal 10 November hingga tanggal 8 Desember 2023.

Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan hal itu kepada belasan wartawan di kantor PWI Kota Depok, Rabu (15/11/2023).
Dikatakan,pihaknya berkomit men dalam menangani masa lah stunting yang menjadi perhatian dunia.
” Stunting, adalah kondisi ketika pertumbuhan tinggi balita tidak sesuai dengan tinggi ideal di usianya, terus menjadi fokus Pemerintah, termasuk di Kota Depok, Jawa Barat.” tegasnya.
Ia me meyebutkan program PMT lokal yang dilaksanakan di Kota Depok, terdiri dari kudapan (6 hari/pekan). Kepala Dinkes menggarisbawahi kudapan yakni makanan yang bukan merupakan menu.utama.
“Kudapan dikonsumsi di antara waktu makan utama yang dapat membantu memenuhi kecukupan kebutuhan harian,” jelasnya.
Pada tahap selanjutnya pemba gian makanan lengkap (1 hari / pekan) adalah menu makanan lengkap bergizi seimbang sekali makan, terdiri dari makanan pokok, lauk pauk hewani dan nabati, sayuran dan buah, disertai dengan konsum si air yang cukup
Sejumlah kekurangan yang terjadi, ucapnya, segera diatasi dengan mengerahkan penga wasan ke katering yang membuat kudapan.
Seiring dengan upaya itu, tuturnya, edukasi kepada warga juga dilakukan antara lain tentang kandungan kudapan yang lebih dominan protein, dan cita rasa kudapan yang memang tawar.
Ia menyebutkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Kota Depok sebesar 12,6 persen, lebih rendah dari nasional yang besarnya 14 persen pada tahun 2024,tutur Marry.

“ Di Kota Depok, terdapat 9.882 balita tersebar di 11 kecamatan membutuhkan perbaikan gizi untuk pertumbuhan asupan bergizi,” sebutnya.
Untuk hal itu, pihaknya memberlakukan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama 28 hari, khususnya untuk balita gizi kurang dan berat badan kurang.
PMT berbasis pangan lokal menjadi fokus, dengan harapan program ini dapat mendorong kemandirian pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan.
Menyinggung kekawatiran sejumlah anggota Dewan Depok dengan kualitas gizi PMT, Mary menegaskan bahwa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Akui Sejumlah Kelema han Pada Awal Pelaksanaan Program PMT namun ke depannya akan diperbaiki.
Pihaknya akan mengevaluasi setiap pekan untuk memantau perkembangan balita setelah mendapatkan asupan PMT bergizi,pungkasnya.(Wismo).
Setelah UU No.7 Tahun 2004 dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi pada 2015, DPR kemudian menerbitkan UU No.17 Tahun 2019. Namun demikian, aturan...
Jakarta Perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli barang dan jasa antar negara. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan dalam...
Jakarta, Beritasatu.com - Bila selama ini masyarakat mengenal Gatot Kaca dari pagelaran wayang kulit atau sendratari wayang orang, kini ada cara...
Rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur ikut menjadi perhatian sejumlah tokoh yang ramai dibicarakan akan bersaing...
PLATMERAH || Center for Political Communication Studies (CPCS) telah melakukan survei selama periode 21 sampai 31 Januari 2022. Hasilnya,...