Menggadabg gadang Kaesang Pada Pilkada Depok Hanya Upaya Meningkatkan Elektabilitas Satu Partai
Platmerah.net,Depok-Beredarnya Vidio Kaesang Pangarep terkait dengan penyataanya “Depok Per tama”, kita tau bahwa Kaesang adalah salah satu anak dari Persiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo (Jokowi).
Yang dapat dianggap salah satu Presiden terbaik semenjak NKRI ini merdeka, dan kehadiran Kaesang di Kota Depok tidak bisa dianggap enteng.
Kaesang tidak bisa dianggap sebelah mata, justru cenderung sebuah ancaman serius teruntuk para parpol peserta Pileg dan para kandidat kandidat di Pilwalkot Kota Depok 2024 yang akan datang.
Hal itu diungkapkan Kasno Aktifis Kota Depok dalam rilliesnya hari minggu 11 Juli 2023 .
Menurutnya ia tidak yakin bahwa Kaesang 100% akan maju sebagai salah satu calon Wali Kota Depok dimasa yang akan datang, Vidio Kaesang tersebut disinyalir hanya untuk menaikan ektebilitas yang berpotensi menambah suara dan kursi Parpol tertentu di parlemen Kota Depok.
Dan catatan penting, siapapun warga NKRI tanpa terkecuali memiliki hak demokrasi yang sama dan dilindungi oleh undang-undang, namun politik ada etika dan tata karma yang harus kita jaga dengan baik.
Seperti contoh dijamanya era Almarhum Presiden Suharto yang terkesan pemerintahan otoriter apapun yang almarhum Suharto lakukan tidak ada yang berani melarang apalagi melawan.
Apapun yang Suharto inginkan tinggal tunjuk, dan ketika itu belum ada yang namanya Pemilukada seperti saat ini, namun hebatnya Suharto tidak memberikan kesem patan satupun anaknya atau menan tunya keleluasaan membentuk dinasti kekuasaan di eksekutif menjadi Bupati, Walikota bahkan Gubernur, hingga ahirnya Suharto lengser dan meninggal dunia, pungkas Kasno
Sementara kalangan menilai, magnet Kaesang adalah pada sang bapak yang masih menjabat sebagai presiden.
Kalau bicara personal, Kaesang hanyalah anak muda yang masih perlu penempaan bakat di dunia perpolitikan.
Tetapi keberadaan Kaesang akhir nya dimanfaatkan para spekulan, atau para petualang politik yang hanya mengambil keuntungan sesaat demi cuan.
Kaesang dijadikan “Barang Jualan” politik seakan-akan kecap nomor 1. Padahal dibalik itu semua baik yang mengusung maupun yang tidak menyembunyikan senyum penuh arti.
Karena tidak bisa dipungkiri, sokongan terkuat Kaesang adalah hegomoni sang bapak yang pemimpin negara.
Bila masa jabatan Jokowi usai, magnet Kaesang ( juga Gibran dan Bobi) – akan meredup seiring perjalanan waktu. Apalagi basis Kaesang bukanlah partai, melain kan karena anak presiden. Ibarat pepatah anak tongkrongan: “mumpung babeh lo lagi berkuasa son, apa pun kita embat saja. (*)
Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menilai gelaran Formula E merupakan peristiwa politik. Pernyataan tersebut langsung...
Setelah UU No.7 Tahun 2004 dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi pada 2015, DPR kemudian menerbitkan UU No.17 Tahun 2019. Namun demikian, aturan...
Jakarta Perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli barang dan jasa antar negara. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan dalam...
Jakarta, Beritasatu.com - Bila selama ini masyarakat mengenal Gatot Kaca dari pagelaran wayang kulit atau sendratari wayang orang, kini ada cara...
Rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur ikut menjadi perhatian sejumlah tokoh yang ramai dibicarakan akan bersaing...