Proyek Jalur Kereta Sumut-Aceh Mangkrak: Masyarakat Pertanyakan

Ming, 1 Des 2024 10:42:06pm Dilihat 147 kali author Wismo
IMG-20241201-WA0035
[Sassy_Social_Share]

 

Proyek Jalur Kereta Sumut-Aceh Mangkrak: Masyarakat Pertanyakan

Platmerah.net,Sumut-Anggaran Fantastis Sumatera Utara, 1 Desember 2024 – Proyek ambisius pembangunan jalur kereta api yang direncanakan menghubungkan Sumatera Utara dan Aceh kini menjadi sorotan tajam.

Tiga tahun sejak dimulai, proyek dengan estimasi anggaran puluhan hingga ratusan triliun rupiah ini mangkrak tanpa kejelasan, memicu kekecewaan dan kemarahan publik.

Kondisi Memprihatinkan Tinjauan di lokasi mengungkap kondisi yang jauh dari harapan. Beberapa pos palang kereta api yang baru dibangun terlihat terbengkalai, bahkan disebut warga sebagai “sarang makhluk astral.”

Jembatan rel yang semula kokoh kini tidak terawat, sedangkan terowongan-terowongan yang semula dirancang untuk mempercepat akses kini terkenal sebagai tempat angker, mengundang rasa takut bagi warga sekitar.

“Sayang sekali proyek ini mangkrak. Padahal, dana yang dikeluarkan sangat besar. Lebih baik uang itu digunakan untuk kebutuhan yang lebih mendesak bagi masyarakat,” ujar seorang warga Stabat kepada tim media di lokasi.

Kritik dari Koalisi Pewarta dan Aktivis Tim koalisi yang terdiri dari pewarta, aktivis LBH, dan LSM meninjau langsung proyek mangkrak ini dan melayangkan kritik tajam.

Mereka mempertanyakan buruknya pengelolaan anggaran negara dalam proyek ini. “Jika proyek ini berhenti di tengah jalan, siapa yang akan bertanggung jawab?Uang rakyat yang dipakai untuk proyek sebesar ini harus dipertanggungjawabkan.

Apakah pemerintah akan melanjutkan atau ini hanya akan menjadi pemborosan besar-besaran?” kata salah satu aktivis yang ikut dalam peninjauan.

Desakan untuk Transparansi dan Pertanggungjawaban Publik menuntut pemerintah untuk segera memberikan penjelasan atas mangkraknya proyek strategis ini.

Transparansi terkait penggunaan anggaran dan langkah konkret untuk menyelesaikan proyek ini menjadi tuntutan utama.

Banyak pihak khawatir proyek ini sekadar menjadi simbol politik tanpa dampak nyata bagi masyarakat. “Jika memang tidak memungkinkan dilanjutkan, alihkan saja anggaran ke sektor yang benar-benar bermanfaat, seperti pendidikan, kesehatan, atau pembangunan infrastruktur dasar untuk masyarakat,” ujar seorang tokoh masyarakat di Langkat.

Menunggu Respons Pemerintah Di tengah kritik dan desakan, pemerintah diharapkan segera mengambil tindakan tegas untuk menjawab keresahan publik.

Apakah proyek ini akan dilanjutkan atau dihentikan, jawaban pemerintah sangat dinanti agar kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan anggaran negara tetap terjaga. (Tim Redaksi)

News Feed

Polda DIY Sita 2 Ton Ganja dari Jaringan Pengedar Lintas Daerah

Sel, 8 Feb 2022 07:27:42am

Yogyakarta: Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membongkar keberadaan ladang ganja sebanyak 20 ribu pohon di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser,...

Ribuan Polisi Kepung dan Tangkap Warga Desa Wadas, ‘Alerta’ Menggema

Sel, 8 Feb 2022 07:25:33am

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta mengatakan ribuan aparat kepolisian menyerbu Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo hari ini, Selasa...

Indonesia Berpotensi Jadi Gerbang Internet Dunia

Sen, 7 Feb 2022 07:53:51am

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebutkan bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara penghubung internet di segala...

Tidak Berizin, Layanan Rapid Antigen di Pelabuhan Ketapang Ditertibkan

Sen, 7 Feb 2022 07:26:54am

Petugas Pol PP yang tergabung dalam Satgas COVID-19 Banyuwangi melakukan penertiban banner pos rapid antigen di Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur,...

Kemenhub: Turis Bisa Masuk Lewat Soekarno Hatta

Sen, 7 Feb 2022 07:26:49am

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meralat aturan terbaru untuk perjalanan luar negeri. Dalam koreksinya, Kemenhub menyatakan WNI dan WNA dengan...

Baca Juga

Berita Terbaru

International

Fokus

Visitor

  • Visitor Today : 957
  • Visit Today : 1158
  • Visitors Total : 249084
  • Visit Total : 514049