Tanah Abang Sepi, LaNyalla: Segera Mitigasi, Perubahan Pola Belanja atau Penurunan Daya Beli

Sel, 19 Sep 2023 10:20:18am Dilihat 814 kali author lili purwakarta
IMG-20230919-WA0056
[Sassy_Social_Share]

JAKARTA-Sepekan ini media massa marak memberitakan sepinya Pasar Tanah Abang sebagai pusat perkulakan terbesar di ibukota. Hal itu menjadi sorotan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Mengingat sebaran barang Tanah Abang ke seluruh daerah di tanah air.

“Pemerintah harus segera melakukan mitigasi dan punya informasi akurat berbasis data. Sepinya ini karena terjadi perubahan pola belanja masyarakat, atau penurunan daya beli masyarakat. Ini penting untuk menentukan kebijakan berikutnya,” tukas Senator asal Jawa Timur itu.

Mantan Ketua KADIN Jatim itu tidak yakin bila perubahan pola belanja dari direct ke online berpengaruh sebesar itu. Sebab, sebagian pedagang di situ mengaku sudah menempuh pola itu, dengan menawarkan dagangannya melalui online, bahkan live shop. Tapi tetap tidak ada pembeli.

“Saya juga kurang yakin bila penjualan online dari negara lain menjadi sebab utama, seperti barang dari China yang direct to end customer. Sebab sejak tengah semester sampai saat ini China mengalami kelesuan ekonomi dengan penurunan nilai ekspor dan impornya,” urainya.

LaNyalla menduga penurunan daya beli masyarakat menengah ke bawah sebagai pemicu utama. Apalagi kelesuan ekspor-impor China pasti berpengaruh ke 122 negara mitra, termasuk Indonesia. “Ini harus menjadi fokus mitigasi berbasis data yang akurat. Sebab, banyak variable pembuat penurunan daya beli masyarakat,” imbuhnya.

Faktor penyumbang penurunan daya beli masyarakat, tambahnya, bisa karena penambahan pengangguran, inflasi harga, kemiskinan baru, dari kalangan rentan miskin menjadi miskin. Sehingga pada akhirnya, sesuai teori basic need, masyarakat menunda belanja, selain untuk makan.

“Yang sering terlambat dideteksi oleh pemerintah adalah lahirnya kelompok miskin baru. Karena sebelumnya mereka tidak terdata sebagai penduduk miskin yang jumlahnya 26 juta itu. Tetapi mereka rentan miskin. Sekali ter-PHK, atau sakit, langsung jatuh miskin. Apalagi mereka yang tidak punya tabungan dan rumah masih sewa,” tuturnya.

Faktor lain tentu ketimpangan, gini rasio dan angka IPM. Inilah pentingnya negara memiliki sistem ekonomi yang berpihak secara berkeadilan. Dengan agenda utama kemakmuran. “Tapi filosofinya harus diingat, kemakmuran tidak akan pernah ada, tanpa keadilan. Wujudkan dulu keadilan sosial,” pungkas tokoh yang getol memperjuangkan Konstitusi Indonesia kembali ke Pancasila itu.

 

News Feed

Menhub Dukung Sinergi Bukit Asam Bersama KAI dan PLN, Perkuat Akselerasi Proyek Angkutan Batu Bara

Kam, 31 Mar 2022 08:43:47pm

PLATMERAH I SUMSEL - Kementerian Perhubungan mendukung komitmen PT Bukit Asam Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT PLN (Persero) dalam...

Menang Pilkades, Kader PBB PAC Bandar Khalifah Siap Membangun Desa Kayu Besar

Kam, 31 Mar 2022 08:27:01pm

PLAT MERAH.NET - Bandar Khalifah : Ajang pemilihan kepala desa kayu besar terselenggara dengan baik, berdasarkan pantauan acara pemilihan kepala desa...

Bunda Elly Farida Lepas Kader D’stunting Menara Cipayung.

Kam, 31 Mar 2022 01:31:34am

Bunda Elly Farida Lepas Kader D'stunting Menara Cipayung. Platmerah.Net,Depok- Ketua Tim Penggerak PKK Kota Depok Bunda Elly Farida Lepas Kader...

Seribu Warga Gerudug Kecamatan Cipayung untuk Vaksin Bosters

Kam, 31 Mar 2022 12:54:48am

Seribu Warga Gerudug Kecamatan Cipayung untuk Vaksin Bosters Platmerah.Net,Depok- Warga Keca matan Cipayung Depok "Memblu dak"untuk ikuti...

Setahun pimpin Kadin Sultra Anton Timbang akan paparan Ekspose

Sel, 29 Mar 2022 09:22:34pm

KENDARI - PLAT MERAH.NET. ||Buah manis pencapaian Anton Timbang selama memimpin Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)...

Baca Juga

Berita Terbaru

International

Fokus

Visitor

  • Visitor Today : 1622
  • Visit Today : 1789
  • Visitors Total : 254695
  • Visit Total : 520268