PLATMERAH || DEPOK || Meski covid-19 menurun namun sesungguhnya covid tersebut belum hilang dan di masa kehidupan new normal ini warga diingatkan untuk tetap menerapkan pola hidup sehat dengan melakukan 5 m yakni mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker mengurangi mobilitas dan menjauhkan dari kerumunan.

Selain itu kelakuan hidup sehat tidur cukup gizi yang baik dan makanan 4 sehat 5 sempurna jangan lupa juga mengikuti vaksin bagi yang belum anggota komisi 9 Hj Wenny Hariyanto mengungkapkan hal itu usai acara Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Pelaksanaan Vaksinasi Covid 19 kerjasama Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta dan Komisi IX DPR RI di Sukmajaya Depok 10 dan 11 Juni 2022.

Wenny juga mendukung program Jabar Juara dan tahun 2024 Jawa barat Zero Stunting, ucap Wenny kepada media.

Ia menambahkan pemerintah memang mentarget kan tahun 2024 angka stunting di Indonesia turun sesuai dengan anjuran WHO yakni 20% dari populasi penduduk Indonesia.

“Oleh karena itu ia berharap dengan Program Dapur sehat yang ada di setiap kelurahan dari ibu-ibu PKK dapat membe rikan dan menyediakan ma kanan sehat supaya pende rita stunting berkurang. “paparnya.

Ketika ditanyakan adanya dugaan pendataan yang kurang valid yang terjadi di wilayah Cipayung kota Depok di mana data sebelumnya tercatat 54 kasus stunting namun setelah dilakukan penyisiran jumlah tersebut berkurang di lapangan.

Wenny mengatakan, bisa saja hal ini bersifat kasus’ istis tidak semuanya seperti itu.

“Karena pendataan yang dilakukan oleh para kader sangat teliti dan valid, “tegasnya.

Ia menambahkan pencatatan dan pendataan penderita stunting sangat lengkap dan valid.

Pada sisi lain Hajah Wenny anggota DPR RI Komisi IX berharap, Pemerintah Dae rah dan Dinas Kesehatan setempat kiranya dapat menganggarkan khusus untuk penanganan stunting untuk setiap kelurahan.

“Hal ini penting untuk meningkatkan gizi kepada anak-anak pende rita stunting yang diharap kan dengan anggaran ter sebut target pencapaian benar-benar dapat tercapai di tahun 2024, “terangnya.

“Sekarang ini tampak lurah-lurah seperti kebingungan untuk mendanai kasus stunting di wilayahnya masing-masing, karena memang tidak ada ang garan untuk hal tersebut.” pungkas Wenny.(wismo)