“Metode Pembelajaran Karyawisata,Alternatif Atasi Learning Loss”
Platmerah.Net I TANJUNG ENIM (SUMSEL) – Salah satu alternatif mengatasi hilangnya semangat belajar atau kemunduran proses akademik atau lebih populer disebut dengan istilah Learning Loss yakni dengan menerapkan Metode Pembelajaran Karyawisata. Metode karyawisata ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu.
Guru mata pelajaran Sejarah Madrasah Aliyah (MA) Darussa’adah Muara Enim Tama Maysuri, S.Pd., M.Pd yang menjadi Inisiator mencoba menerapkan metode pembelajaran karyawisata tersebut dengan mengajak para siswanya untuk berkunjung ke Museum Batubara di Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul, Senin (31/10/2022).
Kegiatan ini diikuti sebanyak 70 orang siswa dan 10 orang guru. Dari kegiatan ini siswa-siswi memperoleh informasi bahwa, Museum ini dibangun oleh PT Bukit Asam Tbk atau PTBA sebagai bagian dari Program Tanjung Enim Kota Wisata dengan tujuan menjadi kawasan tambang batu bara di daerah dapat menjadi destinasi wisata dan mandiri setelah kandungan batubara sudah habis nantinya seperti di Ombilin, Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar).
Metode Pembelajaran Karyawisata ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu.
“Sangat senang melihat anak-anak begitu antusias mengikuti program Karyawisata ini, mereka bertanya jawab langsung dengan tourgite yang ada di museum. Jadi tujuan metode karyawisata ini antara lain siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya yaitu museum batubara. Selain itu, siswa dapat membuang kejenuhan dan kepenatan dr aktivitas dipondok dengan refreshing melihat keindahan kota Tanjung Enim sebagai kota wisata,”ujar Tama Maysuri.
“Dalam kegiatan ini anak-anak nantinya akan membuat laporan hasil Karyawisatanya lalu di presentasikan di dalam kelas,”tambahnya.
Sementara itu, Kepala Madrasah Aliyah Darussa’adah Muara Enim, Mukhtazar, M.Pd sangat mengapresiasi inisiatif dan kreativitas guru-guru dalam proses metode pembelajaran Karyawisata ini demi meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa, ia pun berharap ke depannya dapat terus di tingkatkan lagi karena buku bukan satu-satunya sumber untuk belajar.
Dari pantauan langsung dilapangan, para Siswa-siswi MA Ponpes Darussa’adah menyambut antusias dan sangat bergembira mengikuti kegiatan pembelajaran Karyawisata ini. Selain itu, para siswa dan guru juga berkesempatan melaksanakan shalat zhuhur berjamaah di Masjid Jami Bukit Asam (MJBA) Tanjung Enim yang lokasinya tidak jauh dengan Museum Batubara yakni berada diseberang sungai Enim dengan cukup melintasi fasilitas jembatan yang menghubungkan antara Museum dengan fasilitas umum lainnya atau tepatnya di Taman Love yang saat ini juga sudah ditambah sarana fasilitas umum lainnya yakni miniatur Sriwijaya yang ada di kota Palembang seperti Masjid Agung, Kelenteng Pulau Kemaro, Candi, Benteng Kuto, Patung Iwak Belido, dan Jembatan Ampera.
Kegiatan terasa sangat singkat, ketika tiba waktu makan siang bersama yang dilakukan di Mini Zoo and Jogging Track Bukit Asam, hingga pada akhirnya para santriwan dan santriwati harus segera kembali ke asrama.
Untuk diketahui Museum Batu bara Tanjung Enim sendiri merupakan salah satu aset yang dibangun untuk menyimpan aneka koleksi yang berkaitan dengan pertambangan batu bara, tempat konservasi dan riset serta edukasi hiburan. Kehadiran Museum Batubara adalah wujud komitmen PTBA dalam hal visi sustainability, khususnya pengelolaan masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan. Museum Batu Bara Tanjung Enim juga sekaligus menjadi landscape dan objek wisata pendidikan bagi masyarakat Sumatera Selatan sekitarnya termasuk dari daerah lain, karena di museum ini terdapat banyak koleksi edukasi dan informasi, seperti jenis-jenis batu bara, ruang kereta bawah tanah, alat-alat tambang yang digunakan pada masa lalu, ruang theater audio visual dan sejarah pimpinan Bukit Asam dari masa ke masa.
Di museum ini pengunjung dapat mengetahui sejarah pertambangan batubara dari era kolonial sampai saat ini. Selain itu, kereta akan membawa pengunjung serasa di dalam tambang bawah tanah. Museum Batu Bara ini berdiri dalam sebuah kompleks seluas 4,5 hektar. Ada banyak museum di Indonesia dengan beragam koleksinya, namun Museum Batubara di Indonesia saat ini hanya ada dua museum, satu ada di Kota Sawahlunto dan satu nya lagi yakni Museum Batubara yang ada di Tanjung Enim ini, yang berjarak sekitar 200 km dari Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (HAI)
IKBPM Bodetabek Potong Dua Ekor Kerbau Untuk Anggotanya Merayakan Idhul Fitri 1446 H Platmerah.net, Bogor-Suasana pemotongan dua...
Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel (Foto: Kemnaker) Wamennaker Kecam Keras Pengiriman Paket Kepala Babi-Bangkai Tikus Ke Kantor...
Kapolres Bandar Soeta Bandara Soetta Kombes Pol Ronald Sipayung Inovasi Operasi Ketupat Jaya 2025, Polresta Bandara Soetta Sediakan Layanan...
George Foreman Meninggal Dunia Big George Legenda Tinju Dunia Platmerah.net,- Legenda tinju kelas berat asal Amerika Serikat (AS) George Foreman...
Dpo Polres Metro Depok Ronny Mariolkossu dan imam Korban Kasus Pengeroyokan di Kampung Serap, Sukmajaya Depok Meminta Pihak Kepolisian...