Tanah Abang Sepi, LaNyalla: Segera Mitigasi, Perubahan Pola Belanja atau Penurunan Daya Beli

Sel, 19 Sep 2023 10:20:18am Dilihat 817 kali author lili purwakarta
IMG-20230919-WA0056
[Sassy_Social_Share]

JAKARTA-Sepekan ini media massa marak memberitakan sepinya Pasar Tanah Abang sebagai pusat perkulakan terbesar di ibukota. Hal itu menjadi sorotan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Mengingat sebaran barang Tanah Abang ke seluruh daerah di tanah air.

“Pemerintah harus segera melakukan mitigasi dan punya informasi akurat berbasis data. Sepinya ini karena terjadi perubahan pola belanja masyarakat, atau penurunan daya beli masyarakat. Ini penting untuk menentukan kebijakan berikutnya,” tukas Senator asal Jawa Timur itu.

Mantan Ketua KADIN Jatim itu tidak yakin bila perubahan pola belanja dari direct ke online berpengaruh sebesar itu. Sebab, sebagian pedagang di situ mengaku sudah menempuh pola itu, dengan menawarkan dagangannya melalui online, bahkan live shop. Tapi tetap tidak ada pembeli.

“Saya juga kurang yakin bila penjualan online dari negara lain menjadi sebab utama, seperti barang dari China yang direct to end customer. Sebab sejak tengah semester sampai saat ini China mengalami kelesuan ekonomi dengan penurunan nilai ekspor dan impornya,” urainya.

LaNyalla menduga penurunan daya beli masyarakat menengah ke bawah sebagai pemicu utama. Apalagi kelesuan ekspor-impor China pasti berpengaruh ke 122 negara mitra, termasuk Indonesia. “Ini harus menjadi fokus mitigasi berbasis data yang akurat. Sebab, banyak variable pembuat penurunan daya beli masyarakat,” imbuhnya.

Faktor penyumbang penurunan daya beli masyarakat, tambahnya, bisa karena penambahan pengangguran, inflasi harga, kemiskinan baru, dari kalangan rentan miskin menjadi miskin. Sehingga pada akhirnya, sesuai teori basic need, masyarakat menunda belanja, selain untuk makan.

“Yang sering terlambat dideteksi oleh pemerintah adalah lahirnya kelompok miskin baru. Karena sebelumnya mereka tidak terdata sebagai penduduk miskin yang jumlahnya 26 juta itu. Tetapi mereka rentan miskin. Sekali ter-PHK, atau sakit, langsung jatuh miskin. Apalagi mereka yang tidak punya tabungan dan rumah masih sewa,” tuturnya.

Faktor lain tentu ketimpangan, gini rasio dan angka IPM. Inilah pentingnya negara memiliki sistem ekonomi yang berpihak secara berkeadilan. Dengan agenda utama kemakmuran. “Tapi filosofinya harus diingat, kemakmuran tidak akan pernah ada, tanpa keadilan. Wujudkan dulu keadilan sosial,” pungkas tokoh yang getol memperjuangkan Konstitusi Indonesia kembali ke Pancasila itu.

 

News Feed

Walikota Depok & Kajari Louching Rumah Restorativ Justice.

Sel, 5 Apr 2022 11:09:35pm

  Walikota Depok & Kajari Louching Rumah Restorativ Justice. Platmerah.Net, Depok – Walikota Depok Mohammad Idris dan Kepala...

TNI-Polri Diminta Tindak Pemasangan Spanduk Andika Perkasa Berlogo Palu Arit

Sel, 5 Apr 2022 03:56:33pm

PLATMERAH || JAKARTA ||Barisan Rakyat Andika Presiden Indonesia (Bara API) mendesak Polda Metro Jaya segera menangkap pelaku yang memasang spanduk...

Polda Riau Lakukan Operasi Tertib Ramadhan, Berikan Rasa Aman Masyarakat Beribadah

Sen, 4 Apr 2022 03:58:03pm

PLATMERAH || PEKANBARU || Hari pertama di Bulan Suci Ramadan, pada Minggu (3/4/2022) di Riau, situasi terbilang kondusif. Umat muslim yang...

Kapolri Bentuk Satgas Gabungan Awasi Produksi dan Distribusi Selama 24 Jam: Pastikan Stok Minyak Curah Tersedia

Sen, 4 Apr 2022 03:44:30pm

PLATMERAH || JAKARTA || Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menggelar rapat...

Lembaga Garuda Muda Sultra Kembali Sorot Aktifitas Tambang PT Mineral Artha Sejahtera (MAS) di Morombo Pantai, Kabupaten Konawe Utara

Ming, 3 Apr 2022 05:39:04pm

PLATMERAH || KENDARI || Dari hasil investigasi Garuda Muda Sultra dilapangan menemukan adanya aktivitas penambangan yang diduga ilegal,perusahaan...

Baca Juga

Berita Terbaru

International

Fokus

Visitor

  • Visitor Today : 943
  • Visit Today : 1062
  • Visitors Total : 256251
  • Visit Total : 522083