Potret Kemiskinan dan Banjir Musiman Adalah Kebobrokan Pemerintah di Kota Tebing Tinggi

Ming, 13 Okt 2024 12:51:14am Dilihat 66 kali author Wismo
IMG-20241013-WA0000
[Sassy_Social_Share]

Potret Kemiskinan dan Banjir Musiman Adalah Kebobrokan Pemerintah di Kota Tebing Tinggi

Platmerah.net,Sumatera Utara – Kemiskinan dan anak-anak terlantar masih menjadi masalah serius di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Salah satu potret memilukan yang menjadi sorotan adalah nasib Ibu Nani dan kelima anaknya. Tanpa tempat tinggal yang layak, mereka sering terlihat mengumpulkan barang bekas, beristirahat di pinggir jalan Kelurahan Karya Jaya, bahkan tidur di area terbuka. Lebih miris lagi, salah satu anaknya sedang sakit dan tidak bisa berjalan. Kondisi ini berlangsung cukup lama tanpa adanya perhatian dari pemerintah setempat.

Ibu Nani, yang mengalami gangguan kejiwaan, menghadapi cobaan berat dengan lima anaknya, namun hingga kini belum ada tindakan nyata dari pemerintah untuk membantu mereka. Seorang warga setempat, Bapak Misnan, menyatakan kekhawatirannya atas kondisi mereka. “Anak-anaknya masih kecil dan salah satu sakit, tapi belum ada bantuan dari pemerintah,” ujar Misnan.

Dugaan Pelanggaran UU Kesejahteraan Anak dan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Ketidakpedulian pemerintah terhadap keluarga Ibu Nani merupakan pelanggaran Undang-Undang No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak dan Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Dalam undang-undang tersebut, pemerintah bertanggung jawab melindungi kesejahteraan anak dan mempercepat pengentasan kemiskinan. Namun, dalam kasus Ibu Nani, pemerintah daerah seolah menutup mata terhadap situasi ini.

Reaksi Masyarakat dan Aktivis

Koalisi Pewarta, aktivis LBH, dan LSM turut menyayangkan lambannya respons pemerintah daerah. Arman Situpang, seorang aktivis, menegaskan, “Ini bukan hanya soal bantuan material, tapi soal menyelamatkan masa depan anak-anak. Pemerintah harus memberikan perhatian khusus, terutama dalam pengobatan Ibu Nani dan pemenuhan hak anak-anaknya.”

Masyarakat berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan cepat, termasuk menyediakan tempat tinggal layak, perawatan medis, serta bantuan psikologis bagi keluarga ini.

Banjir Musiman Tebing Tinggi: Bukti Kelalaian Pemerintah?

Selain masalah kemiskinan, banjir musiman di Kota Tebing Tinggi juga menjadi perhatian. Puluhan tahun, hujan deras menyebabkan banjir setinggi dada orang dewasa. Kerugian materi akibat banjir ini terus menumpuk, namun warga menganggap pemerintah kota gagal menangani masalah ini secara serius.

Rony, dari Tim Koalisi Pewarta, menyoroti kebobrokan pemko Tebing Tinggi. “Anggaran yang seharusnya digunakan untuk menanggulangi banjir seolah tidak jelas penggunaannya. Kami akan mendatangi wali kota untuk menanyakan hal ini,” tegasnya.

Harapan dan Desakan untuk Perbaikan

Masyarakat mendesak pemerintah untuk segera bertindak. Mereka berharap isu kemiskinan, kesejahteraan anak, dan penanganan banjir di Tebing Tinggi bisa ditangani dengan lebih serius dan tidak hanya sekadar seremoni. Kasus Ibu Nani dan banjir musiman ini adalah pengingat bahwa perhatian pemerintah sangat diperlukan untuk menjaga kesejahteraan dan keselamatan warga.

Ini bukan hanya soal kemiskinan atau banjir, tetapi tentang masa depan anak-anak dan keselamatan masyarakat yang membutuhkan perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah.
( RONY)

News Feed

Ribuan Polisi Kepung dan Tangkap Warga Desa Wadas, ‘Alerta’ Menggema

Sel, 8 Feb 2022 07:25:33am

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta mengatakan ribuan aparat kepolisian menyerbu Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo hari ini, Selasa...

Indonesia Berpotensi Jadi Gerbang Internet Dunia

Sen, 7 Feb 2022 07:53:51am

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebutkan bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara penghubung internet di segala...

Tidak Berizin, Layanan Rapid Antigen di Pelabuhan Ketapang Ditertibkan

Sen, 7 Feb 2022 07:26:54am

Petugas Pol PP yang tergabung dalam Satgas COVID-19 Banyuwangi melakukan penertiban banner pos rapid antigen di Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur,...

Kemenhub: Turis Bisa Masuk Lewat Soekarno Hatta

Sen, 7 Feb 2022 07:26:49am

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meralat aturan terbaru untuk perjalanan luar negeri. Dalam koreksinya, Kemenhub menyatakan WNI dan WNA dengan...

Tak Ada PCR yang Sempurna Kata Menkes Kala Hasil Tes Beda

Sen, 7 Feb 2022 07:17:04am

Menkes Budi Gunadi Sadikin buka suara mengenai hasil tes PCR Corona yang berbeda-beda. Budi mengatakan tak ada tes PCR yang sempurna. "Tidak ada tes...

Baca Juga

Berita Terbaru

International

Fokus

Visitor

  • Visitor Today : 118
  • Visit Today : 151
  • Visitors Total : 102393
  • Visit Total : 201621