Ratusan Massa Geruduk Kantor Pemkot Dan Gedung DPR Depok
Platmerah.net,Depok-Forum Penyelamat Pendidikan Kota Depok yang tergabung dari beberapa elemen masyarakat, menggelar aksi demo terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK Negeri salah satunya menuntut pembukaan jalur optimalisasi di SMA/SMK Negeri di Kota Depok,Kamis (18/07/24).
Adapun tuntutan atas aksi unjuk rasa yang digelar yaitu :
1. Mendesak walikota Depok untuk ikut memperjuangkan warga Depok yang belum sekolah, tingkat SMA/SMK Negeri.
2. Meminta DPRD Kota Depok, ikut memperjuangkan MasyarakatDepok dan mende sak pembukaanjalur Optimalisasi di SMA/SMK Negeri Depok.
3. Investigasi secara menyelu ruh,siswa ilegal yang masuk ke SMA/SMK Negeri di kota Depok yangditerima melalui jalur Zonasi,Afirmasi maupun Prestasi yang diduga banyak penyelewengan.
Forum Penyelamat Pendidikan Kota Depok yang di Koordinator oleh Wido Praktikno berharap, agar Pemerintah dan DPRD Kota Depok dapat turut memperjuangkan warga Depok yang belum sekolah, tingkat SMA/ SMK Negeri.
Wido Praktikno juga merasa kecewa atas pernyataan bahwa Pemerintah Kota Depok tidak pernah mengusulkan untuk penambahan sekolah tingkat SMA/SMK Negeri.
Aksi unjuk rasa damai Forum Penyelamat Pendidikan Kota Depok dimulai dari orasi di depan kantor Walikota Depok Jalan Margonda dan selanjutnya menuju gedung dewan DPRD Kota Depok.
Pemerintah Kota Depok yang di wakili sekretaris dinas (Sekdis) pendidikan Sutarno, menerima dan akan menyampaikan aspirasi tuntutan yang disampaikan Forum Penyelamat Pendidikan.
Bergerak menuju gedung DPRD Kota Depok aksi unjuk rasa, di terima oleh anggota dewan Babai.S bersama Turiman dan Ikra ,perwakilan dewan dari komisi D.
Pada kesempatan ini,Babai mempersilahkan para peserta unjuk rasa masuk ke dalam gedung dewan dan menduduki kursi anggota dewan.
Pertemuan Forum Penyelamat Pendidikan Kota Depok bersama perwakilan anggota dewan di dalam gedung paripurna DPRD berjalan tertib dan lancar.
Sebelumnya aksi serupa terjadi di kantor Pemkot Depok dimana LSM KAPOK mendesak agar aparat penegak hukum segera menindaklanjuti dugaan dari 11 (sebelas) anak berkebutuhan khusus (ABK), diduga hanya dua anak yang benar-benar berkebutuhan khusus..
” Sembilannya ini kita pertanyakan, ini punya (titipan) siapa?” kata Kasno, Ketua LSM KAPOK dalam aksi unjuk rasa di Balai Kota Depok.
Kasno menyatakan, pihaknya akan melaporkan temuan ini ke Dinas Pendidikan Jawa Barat dan aparat penegak hukum di Kejaksaan maupun Polres Depok.
“Kami ingin ini diusut tuntas. Buktikan mana anak berkebutuhan khusus yang sebenarnya,” ujarnya.
Kasno meyakini, dari 11 ABK, hanya dua yang valid. “Sisanya patut diduga titipan oknum tertentu untuk meloloskan siswa di sekolah favorit tersebut,” ceplos pria berkumis tebal ini.
Sebelumnya PPDB Depok juga ramai dengan kasus Cuci Rapor. Sejumlah SMP diduga menggelembungkan nilai sejumlah siswa agar lebih kompetitif saat seleksi masuk SMA Negeri.
Adapun elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Penyelamat Pendidikan Kota Depok diantara nya, Forum Pemerhati Pendidikan Kota Depok,Lintas Budaya,BPKB Banten,LSM Prabu. Lakri,
Buruh,LSM Kapok FBR, Hard Rock,LSM Pendidikan (Mulyadi) dan pemerhati pendidikan yang ada di Kota Depok.(Wlsmo).
Yogyakarta: Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membongkar keberadaan ladang ganja sebanyak 20 ribu pohon di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser,...
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta mengatakan ribuan aparat kepolisian menyerbu Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo hari ini, Selasa...
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebutkan bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara penghubung internet di segala...
Petugas Pol PP yang tergabung dalam Satgas COVID-19 Banyuwangi melakukan penertiban banner pos rapid antigen di Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur,...
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meralat aturan terbaru untuk perjalanan luar negeri. Dalam koreksinya, Kemenhub menyatakan WNI dan WNA dengan...