Wali Kota Depok Ada Lima Nilai yang Harus Dipelihara – Dirawat Pasca Ramadan.

Sab, 13 Apr 2024 01:33:53am Dilihat 273 kali author Wismo
[Sassy_Social_Share]

Wali Kota Depok Ada Lima Nilai yang Harus Dipelihara – Dirawat Pasca Ramadan.

Platmerah.net,Depok-Ribuan umat Islam Kota Depok melaksanakan Sholat Idhul Fitri 1445 Hijriah  di Mesjid Baitul Kamal  dan halaman tempat peribadatan tersebut  Rabu (10/04/2024).

Bertindak sebagai Imam dan Khotib kesempatan itu Wali Kota Depok, KH Mohammad Idris.

 

Dalam khobahnya Kiai Idris mengingatkan, kepada warga Kota Depok dan  jemaah yang mengikuti Salat Ied Idulfitri agar melestarikan nilai-nilai ibadah Ramadan.

Dikatakan, berakhirnya Rama dan, bukan berarti berakhirnya amalan ketakwaan kepada Allah Swt, tetapi justru tugas berat kita untuk membuktikan keberhasilannya dengan peningkatan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (Swt).

Karenanya bulan sesudah Ramadan adalah Syawal yang artinya peningkatan, ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujar Kiai Idris.

“Di sinilah letak pentingnya melestarikan nilai-nilai Ibadah Ramadan,” sambungnya.

Menurutnya, terdapat lima nilai yang harus dipelihara dan dirawat pasca Ramadan.

Pertama, tidak mudah berbuat dosa, kita sudah terbiasa meninggalkan hal-hal yang dilarang selama Ramadan, jangankan hal-hal yang haram, hal-hal yang mubah, kita dilatih agar tetap terjaga agar tidak jatuh ke jurang kenistaan, untuk itulah setelah bulan Ramadan ini insyaAllah kita siap dan tidak mudah kembali pada perbuatan dosa,” tuturnya.

Kedua, tindak lanjut sesudah Ramadhan adalah hati-hati dalam bersikap dan bertindak.

Hati-hati dalam bersikap dan berperilaku laku adalah esensi dari makna takwa itu sendiri,” tambahnya.

“Sayidina Umar mengatakan, takwa adalah berjalan di tengah hutan, belantara dengan kewaspadaan dan dengan hati-hati,” jelasnya.

“Begitulah, kita bisa mereali sasikan pulang setelah kita melewati bulan Ramadan dengan berbagai amalan- amalan ibadah kita pada Allah SWT,” imbuhnya.

Selanjutnya, nilai Ramadan ketiga yang harus dilanjutkan setelah bulan Ramadan adalah kejujuran.

Sikap jujur ditanamkan dan, dilatih diri kita di tempa oleh Allah SWT dengan berbagai kegiatan-kegiatan Ramadan, utamanya siang selama bulan Ramadan, tidak mudah untuk menanamkan kejujuran,” ucapnya.

Nilai kejujuran tersebut yang ditanamkan Allah SWT dan sejatinya harus dirawat, dipelihara di tengah kehidupan sebagai personal pribadi dan tentunya sebagai warga negara Indonesia.

Keempat, tindak lanjut yang harus kita lakukan pasca Ramadhan adalah memiliki semangat berjamaah dalam arti kebersamaan,” katanya.

Kebersamaan yang ditanam kan selama Ramadan seperti salat taraweh bersama, buka puasa bersama, qiyamullail bersama, sahur bersama.

Kita semangat melaksanakan kegiatan-kegiatan positif secara bersama, tertanam dalam diri, bahwa kita tidak sendiri dalam melakukan kebaikan dan menghindari keburukan,” jelasnya.

Di samping itu, shaum (puasa) mengajarkan diri untuk bersikap empati, peduli dan solider terhadap sesama, rasa lapar haus memberikan pelajaran untuk memiliki solidaritas sosial kepada mereka yang menderita dan mengalami berbagai macam kesulitan.

Begitu pun kita dapat menunjukkan rasa empati dan solidaritas tersebut dengan menunaikan zakat, infaq shodaqoh, dengan kesadaran bahwa kita tidak hidup sendiri, kita adalah bagian dari mereka, mereka adalah bagian dari kita,” jelasnya.

Karena itu, kita juga peduli kepada kondisi bangsa Palestina, kita berikan perhatian kepada mereka yang belum diberi kesempatan kelayakan sandang, pangan dan papan,” lanjutnya.

Terakhir, yang ke lima, tindak lanjut pasca Ramadan adalah upaya pengendalian diri dan hawa nafsu.

Nafsu inilah yang akan menyeret, yang akan mengantarkan kita pada perbuatan-perbuatan yang tidak direstui oleh Allah Swt,” ungkapnya.

“Pengendalian ini juga memberikan sebuah makna kita dalam mendalamkan roda pemerintahan di Kota Depok, khususnya,” kata Kiai Idris.

Ketika kita melakukan perencanaan dan realisasi dari perencanaan yang kita buat, kemudian kita mengutamakan prioritas daripada sesuatu hal yang tidak kokoh, yang tidak urgen (penting) atau sesuatu yang mendesak dan yang bisa ditunda,” jelasnya.

“Semoga Allah Swt memberikan kekuatan dan petunjuk serta bimbingan kepada kita, tentunya saat bulan Ramadan dengan pelatihannya, dan keberhasilan dari pelatihan, akan dilihat oleh Allah Swt pasca pelatihan itu sendiri,” pungkasnya.(wis).

News Feed

Pemindahan Ibu Kota Negara di Mata Tokoh Politik Prabowo, Ganjar, Anies, Ridwan Kamil

Sel, 8 Feb 2022 07:41:26am

Rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur ikut menjadi perhatian sejumlah tokoh yang ramai dibicarakan akan bersaing...

Hasil Survei, Ini 3 Partai Politik yang akan Mendominasi Pemilu 2024

Sel, 8 Feb 2022 07:38:55am

PLATMERAH || Center for Political Communication Studies (CPCS) telah melakukan survei selama periode 21 sampai 31 Januari 2022. Hasilnya,...

Pemerintah Respons Petisi Penolakan Proyek Ibu Kota Negara

Sel, 8 Feb 2022 07:36:10am

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan masih terus mendapat pertentangan. Terbaru adanya petisi penolakan pembangunan yang...

Pengamat Minta Pemerintah Konsisten Soal Syarat Perjalanan Internasional

Sel, 8 Feb 2022 07:33:41am

Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan Nomor 11 Tahun 2022, yang mengatur syarat perjalanan internasional, mendapat koreksi khususnya di bagian...

Batas Pensiun TNI Digugat Agar Sama Dengan Polri, Andika Minta MK Adil

Sel, 8 Feb 2022 07:29:59am

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berharap Mahkamah Konstitusi (MK) memberi putusan seadil-adilnya dalam gugatan terhadap batas pensiun anggota...

Baca Juga

Berita Terbaru

International

Fokus

Visitor

  • Visitor Today : 133
  • Visit Today : 150
  • Visitors Total : 249222
  • Visit Total : 514206