Tanah Abang Sepi, LaNyalla: Segera Mitigasi, Perubahan Pola Belanja atau Penurunan Daya Beli

Sel, 19 Sep 2023 10:20:18am Dilihat 798 kali author lili purwakarta
IMG-20230919-WA0056
[Sassy_Social_Share]

JAKARTA-Sepekan ini media massa marak memberitakan sepinya Pasar Tanah Abang sebagai pusat perkulakan terbesar di ibukota. Hal itu menjadi sorotan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Mengingat sebaran barang Tanah Abang ke seluruh daerah di tanah air.

“Pemerintah harus segera melakukan mitigasi dan punya informasi akurat berbasis data. Sepinya ini karena terjadi perubahan pola belanja masyarakat, atau penurunan daya beli masyarakat. Ini penting untuk menentukan kebijakan berikutnya,” tukas Senator asal Jawa Timur itu.

Mantan Ketua KADIN Jatim itu tidak yakin bila perubahan pola belanja dari direct ke online berpengaruh sebesar itu. Sebab, sebagian pedagang di situ mengaku sudah menempuh pola itu, dengan menawarkan dagangannya melalui online, bahkan live shop. Tapi tetap tidak ada pembeli.

“Saya juga kurang yakin bila penjualan online dari negara lain menjadi sebab utama, seperti barang dari China yang direct to end customer. Sebab sejak tengah semester sampai saat ini China mengalami kelesuan ekonomi dengan penurunan nilai ekspor dan impornya,” urainya.

LaNyalla menduga penurunan daya beli masyarakat menengah ke bawah sebagai pemicu utama. Apalagi kelesuan ekspor-impor China pasti berpengaruh ke 122 negara mitra, termasuk Indonesia. “Ini harus menjadi fokus mitigasi berbasis data yang akurat. Sebab, banyak variable pembuat penurunan daya beli masyarakat,” imbuhnya.

Faktor penyumbang penurunan daya beli masyarakat, tambahnya, bisa karena penambahan pengangguran, inflasi harga, kemiskinan baru, dari kalangan rentan miskin menjadi miskin. Sehingga pada akhirnya, sesuai teori basic need, masyarakat menunda belanja, selain untuk makan.

“Yang sering terlambat dideteksi oleh pemerintah adalah lahirnya kelompok miskin baru. Karena sebelumnya mereka tidak terdata sebagai penduduk miskin yang jumlahnya 26 juta itu. Tetapi mereka rentan miskin. Sekali ter-PHK, atau sakit, langsung jatuh miskin. Apalagi mereka yang tidak punya tabungan dan rumah masih sewa,” tuturnya.

Faktor lain tentu ketimpangan, gini rasio dan angka IPM. Inilah pentingnya negara memiliki sistem ekonomi yang berpihak secara berkeadilan. Dengan agenda utama kemakmuran. “Tapi filosofinya harus diingat, kemakmuran tidak akan pernah ada, tanpa keadilan. Wujudkan dulu keadilan sosial,” pungkas tokoh yang getol memperjuangkan Konstitusi Indonesia kembali ke Pancasila itu.

 

News Feed

Konsumen Kecewa Beli Rumah Perum Family Residence II di Bedahan, Sawangan Dibangun Di Tanah Sengketa

Sel, 8 Mar 2022 08:53:47am

Perum Family Residence II di Bedahan, Sawangan Dibangun Di Tanah Sengketa Platmerah.Net Depok- Peralihan status tanah yang bakal di miliki oleh...

Masyarakat Kota Depok Bersatu (MKDB) Berbagi Dengan Kaum Dhuafa & Yatim Platmerah.Net,

Ming, 6 Mar 2022 09:44:18pm

Masyarakat Kota Depok Bersatu (MKDB) Berbagi Dengan Kaum Dhuafa & Yatim Platmerah.Net,Depok- Kepedulian terhadap kaum Duafa dan Yatim, meru...

Ketua Presidium FPII Kasihhati Minta Polisi Tangkap Penganiaya Wartawan di Sumut

Ming, 6 Mar 2022 05:20:14pm

Ketua Presidium FPII Kasihhati Minta Polisi Tangkap Penganiaya Wartawan di Sumut   Platmerah.Net,Jakarta - Forum Pers Indepeden Indonesia -...

Usulan Indonesia pada Situasi di Ukraina

Ming, 6 Mar 2022 11:38:30am

  Usulan Indonesia pada Situasi di Ukraina Platmerah.Net, Jakarta- Hikmahanto Juwana  Guru Besar Hukum Inter nasional UI Rektor Univer sitas...

Ornamen Lippo Mall Kevill Dihantam Angin Kencang

Sab, 5 Mar 2022 05:29:24pm

PLATMERAH,- Tiga pengunjung dilaporkan mengalami luka-luka akibat ambruknya ornamen plafon Lippo Mall Kemang Jakarta Selatan, Sabtu (5/3) sekitar...

Baca Juga

Berita Terbaru

International

Fokus

Visitor

  • Visitor Today : 12
  • Visit Today : 12
  • Visitors Total : 252746
  • Visit Total : 518135