Kejagung Buka Peluang Periksa Luhut dan Kaesang Terkait Kasus Migor

Sab, 23 Apr 2022 03:19:12pm Dilihat 1425 kali author Platmerah
Screenshot_2022-04-23-15-18-09-21
[Sassy_Social_Share]

PLATMERAH.NET-Kejaksaan Agung menyatakan akan bekerja secara profesional untuk menelusuri pihak yang memiliki keterkaitan dengan kasus pemberian fasilitas ekspor ekspor minyak goreng.

Kasus ini menjadi sorotan karena salah satu tersangka perkara itu adalah Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Master Parulian Tumanggor. PT Wilmar Nabati Indonesia merupakan salah satu anak usaha Wilmar Group yang menjadi sponsor klub sepak bola Persis milik bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep. Pasca kasus ini bergulir, Kaesang pun memutuskan tidak melanjutkan hubungan kerja sama dengan Wilmar Grup.

Tak hanya Kaesang, Master Parulian Tumanggor juga memiliki kedekatan dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bahkan keduanya menjalin kerja sama. Menko Luhut yang dikenal sebagai pemilik kerajaan bisnis Toba Sejahtera Grup, punya bisnis relasi bisnis dengan Wilmar Plantations. Kongsi bisnis keduanya melahirkan PT Tritunggal Sentra Buana. Di mana, PT Toba Sejahtera menggenggam 25 persen saham Tritunggal yang memiliki perkebunan sawit di Saliki, Kalimantan Timur.

“Kejaksaan akan profesional. Terutama dalam tindakan profesional penyidik dalam proses mencari keterangan dari saksi, penggeledahan maupun upaya paksa dari keterkaitan saksi dengan pihak lain,” kata Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Febrie Adriansyah, Jumat (22/4/2022).

Kita akan melakukan pemanggilan bila adanya keterkaitan dengan pembuktian dan konstruksi perkara,” sambungnya.

Terlebih, perkara suap ekspor minyak goreng yang ditangani Kejagung, kata dia, merupakan kejahatan yang menyengsarakan masyarakat. Ia menegaskan dalam kualifikasi tindak pidana korupsi ini memungkinkan memanggil sejumlah saksi.

“Proses kejahatan posisinya seperti ini, untuk memperkuat alat bukti akan melakukan pemeriksaan. Kualifikasi Tipikor menyengsarakan masyarakat, dalam melakukan proses pembuktian dari sangkaan pasal tersebut ada beberapa orang yang diperiksa sebagai saksi tidak saja di pihak Kemendag tetapi di luar kemendag, atau ahli atau swasta,” jelasnya.

Ia menuturkan sedang menjalani tahapan prioritas penanganan perkara, terutama penyidik yang tengah disibukkan dengan penelitian barang bukti elektronik (BBE) dan tindakan pengumpulan alat bukti lain yang menunjang konstruksi perkara.

“Masih berjalan penyidikan ada tahapan prioritas, penyidik kami disibukkan dengan penelitian barang bukti elektronik dan tindakan pengumpulan alat bukti lain cukup kuat. Apakah ada kaitan dengan gratifikasi, suap dan yang lainnya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung telah menetapkan 4 orang sebagai tersangka dalam dugaan kasus suap ekspor minyak goreng. Mereka yaitu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana dan 3 pihak swasta yakni Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group Stanley MA, Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor, dan General Manager PT Musim Mas Picare Togare Sitanggang.

Sebelumnya, Ekonom Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Gede Sandra membeberkan sejumlah hasil risetnya. Terkait beredarnya foto Menko Luhut dengan MP Tumanggor, Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia yang kini berstatus tersangka dalam dugaan mafia minyak goreng yang digarap Kejaksaan Agung.

Adapun total luas perkebunan Saliki kerja sama PT Toba Sejahtera dengan Wilmar Plantation mencapai 12.000 hektare (ha), dengan lahan Hak Guna Usaha (Izin Operasi) seluas 5.759 ha. Perkebunan Saliki juga dilengkapi dengan alat giling yang dapat mengolah hasil panen menjadi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO). Hasil panen sawit bisa berasal dari kebun sendiri, maupun membeli dari petani di sekitar.

“Artinya, rekam jejak Menko Luhut yang pebisnis itu, punya benang merah dengan Wilmar,” tutur gede.

Gede merinci, sepanjang 2016-2020, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelontorkan insentif biodiesel sebesar Rp18,58 triliun untuk tiga perusahaan yang kini terseret kasus ekspor CPO. Yakni PT Musim Mas, PT Wilmar Nabati Indonesia, dan PT Permata Hijau Palm Oleo.

Menariknya, berdasarkan data BPDPKS, penyaluran insentif biodiesel yang terbesar untul Wilmar Nabati Indonesia senilai Rp8,76 triliun. Selanjutnya Musim Mas mencapai Rp7,19 triliun, dan Permata Hijau Palm Olea sebesar Rp2,63 trilun. “Ini menarik, begitu besarnya insentif biodiesel untuk Wilmar Nabati. Setara 47 persen dari Rp18,58 triliun. Bisa jadi ada kaitan Luhut dengan Wilmar,” tungkasnya(An)

News Feed

Lembaga Kompi (Konsorsium Masyarakat Penyelamat Investasi) Sultra Aksi di Kantor Dinas PTSP dan Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara

Sel, 26 Apr 2022 11:44:32pm

PLATMERAH || SULTRA - Konsorsium Masyarakat Penyelamat Investasi Sulawesi Tenggara (Kompi - Sultra) geruduk kantor Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu...

Kader, Relawan dan Media Center Andi Surya Wijaya Bacaleg DPR RI Buka Puasa Bersama.. Platmerah.

Sel, 26 Apr 2022 10:17:00pm

Kader, Relawan dan Media Center Andi Surya Wijaya Bacaleg DPR RI Buka Puasa Bersama.. Platmerah.Net,Depok- Andi Surya Wijaya Bacaleg DPR RI Dapil 1...

Sebanyak 870 Orang Asnaf Fakir dan Miskin di Wilayah Kec. Muara Enim Terima Bantuan Zakat Harta dari BAZNAS

Sel, 26 Apr 2022 05:12:42pm

“Diserahkan secara Simbolis oleh Pj Bupati Muara Enim” Platmerah.Net I MUARA ENIM (SUMSEL) - Penjabat (Pj.) Bupati Muara Enim Dr.H Nasrun...

Jalin Sinergitas, PWI Kabupaten Muara Enim “Bukber“ dengan Forkompimda dan Stakeholder

Sel, 26 Apr 2022 09:51:04am

Platmerah.net I MUARA ENIM (SUMSEL) - Guna mempererat jalinan sinergitas dan tali silaturahmi, Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten...

KUA Kecamatan Lawang Kidul Safari Ramadhan di Kiban Yonif 141/AYJP Karang Asam

Sel, 26 Apr 2022 07:27:43am

Platmerah.Net I TANJUNG ENIM (SUMSEL) - Dalam upaya pembinaan masyarakat terhadap nilai-nilai keagamaan terutama pada momentum bulan suci Ramadhan...

Baca Juga

Berita Terbaru

International

Fokus

Visitor

  • Visitor Today : 57
  • Visit Today : 65
  • Visitors Total : 102483
  • Visit Total : 201739