Dugaan Korupsi Dana Desa di Serdang Bedagai: Sistematis, Terstruktur, dan Masif

Ming, 13 Okt 2024 08:37:29pm Dilihat 96 kali author Wismo
[Sassy_Social_Share]

Dugaan Korupsi Dana Desa di Serdang Bedagai: Sistematis, Terstruktur, dan Masif

Platmetah.net,Serdang Bedagai, 13 Oktober 2024 – Koalisi Pewarta, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serta warga Kabupaten Serdang Bedagai mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Serdang Bedagai untuk segera menindaklanjuti laporan dugaan tindak pidana korupsi terkait Dana Desa (DD). Laporan ini awalnya diajukan ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), namun kini telah dilimpahkan ke Kejari Serdang Bedagai untuk dilakukan audit menyeluruh terhadap pengelolaan anggaran desa, yang diduga kuat sarat dengan penyimpangan.

Berdasarkan hasil investigasi yang tersebar di berbagai media, ditemukan indikasi kuat penyalahgunaan Dana Desa, terutama di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di 237 desa. Fokus utama saat ini tertuju pada proyek pembangunan jalan setapak menggunakan paving block di 27 desa di Kecamatan Dolok Masihul. Meskipun dana yang dikeluarkan mencapai miliaran rupiah, pengawasan dari Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dinilai lemah, bahkan diduga terjadi kolaborasi antara pengelola dana dan pengawas untuk memperkaya diri.

Koalisi Pewarta dan LSM mendesak APIP agar menjalankan tugasnya dengan serius sesuai dengan amanat undang-undang. Mereka juga menuntut audit terbuka terkait penggunaan Dana Desa demi mewujudkan transparansi publik. Selain itu, terdapat dugaan monopoli dalam pengadaan material paving block oleh satu pengusaha yang diduga mendapat restu dari pemerintah daerah, yang jelas-jelas melanggar Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Desakan Transparansi dari Masyarakat

Koalisi tersebut juga meminta Kejari Serdang Bedagai untuk memastikan bahwa Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dari 27 desa tersebut dapat diakses oleh publik, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Keterbatasan akses terhadap laporan ini memicu kecurigaan bahwa praktik korupsi yang sistematis dan terstruktur sedang berlangsung.

Masyarakat juga menuntut pengawasan lebih ketat dari pemerintah pusat, khususnya Presiden Indonesia, terhadap triliunan rupiah dana desa yang telah disalurkan. Mereka ingin memastikan bahwa dana tersebut benar-benar digunakan dengan baik dan akuntabel demi kesejahteraan masyarakat desa.

Dugaan penyalahgunaan yang sistematis ini menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pengawasan anggaran. Warga didorong untuk terlibat aktif dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan desa, sehingga dapat menciptakan tata kelola yang bersih dari korupsi.(Tim koalisi).

News Feed

Kembali PTBA Bagikan 162 Akta Tanah Warga Bara Lestari II

Kam, 17 Mar 2022 08:50:29am

Ket Foto : Tampak Kasi Pemerintahan Kec. Lawang Kidul Muhkhtamiri,S.AP didampingi...

Atasi Kelangkaan Minyak Goreng, Pemkab Muara Enim Gelar Operasi Pasar di Kec. Panang Enim

Kam, 17 Mar 2022 08:19:56am

Ket Foto : Tampak Disperindag Kab. Muara Enim saat menggelar operasi pasar untuk warga...

Al Azhar Ketua PWI Muara Enim Terpilih : Ingin Jadikan PWI yang Bermartabat dan Berkompetensi

Kam, 17 Mar 2022 01:59:39am

Ketua PWI Muara Enim periode 2022-2025 Al Azhar saat memberikan sambutan usai...

Melalui 2 Putaran, Al Azhar Terpilih Menjadi Ketua PWI Muara Enim periode 2022-2025

Kam, 17 Mar 2022 01:13:23am

Ket Foto : Anggota PWI Muara Enim berfoto bersama pengurus PWI Sumsel usai menggelar...

Wamentan RI Sidak  Kebutuhan Bahan Pokok di Pasar Agung Depok.

Kam, 17 Mar 2022 12:29:43am

Wamentan RI Sidak  Kebutuhan Bahan Pokok di Pasar Agung Depok. Platmerah.Net,Depok- Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi di dampingi...

Baca Juga

Berita Terbaru

International

Fokus

Visitor

  • Visitor Today : 79
  • Visit Today : 95
  • Visitors Total : 102505
  • Visit Total : 201769